Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak lebih jelasnya.

Ceramah Bersama - Musim paceklik melanda, shalat Istisqa' untuk menurunkan hujan pun telah dilakukan. Namun, hujan tak kunjung diturunkan. Tetapi, ketika seorang budak berdoa memintanya, tidak lama kemudian Allah menurunkan hujan.

Ilustrasi Hujan Turun ( Foto @U-Report )

Ali Zainal Abidin, salah seorang cicit dari Ali bin Abi Thalib, memiliki seorang budak. Sebutlah namanya Sulaiman. Tak ada yang istimewa pada diri Sulaiman ini. Kulitnya hitam legam, seperti umumnya budak pada zaman itu.

Namun, Allah memberikan karomah kepadanya. Yaitu, setiap doa yang dipanjatkan selalu dikabulkan oleh Allah. Bahkan, hanya dengan pandangan matanya, sebuah gulungan awan turun menjadi rintik hujan yang deras.

Said bin Musayyab lah yang pertama kali memergoki kelebihan sang budak.

Kisahnya bermula saat musim paceklik melanda daerah yang ditinggali Ali Zainal Abidin. Para penduduk mengalami kesulitan pangan karena kekeringan yang berkepanjangan. Maka, di ajaklah para penduduk untuk melakukan shalat Istisqa' atau shalat meminta diturunkan hujan.

Namun, hingga shalat usai dan doa pun selesai dipanjatkan, hukan yang diharapkan belum juga terkabul. Di tengah keputusasaan itu, Said menyaksikan seorang laki - laki dengan kulit hitam yang nampak keluar dari kumpulan jamaah. Laki - laki itu tidak lain adalah Sulaiman. Ia memisahkan diri dari kelompok tersebut dan berjalan ke atas bukit.

HUJAN TURUN

Di dorong rasa penasaran, Said pun mengikuti Sulaiman. Dia ikut menapaki bukit menuju ke tempat di mana Sulaiman berada. Setibanya di atas bukit, dilihatnya Sulaiman duduk di sebuah tanah lapang dan mulutnya berdoa secara khusyuk. Belum selesai laki - laki itu berdoa, Said merasakan ada sesuatu yang menaungi kepalanya. Dia lalu melihat ke atas. ternyata segerombolan awan hitam telah datang ke tempat tersebut. "Subhanallah, hujan akan turun. Doa orang itu diterima Allah," Ucap Said dalam hati.

Sulaiman kemudian mengucapkan kalimat pujian dan syukur pada Allah. Tak berapa lama kemudian, dia pergi meninggalkan tempat itu. Pada saat itu pula, hujan turun dengan derasnya sehingga membuat Said takjub dibuatnya. Dia makin penasaran dengan Sulaiman. Maka, diikutinya sekali lagi kemana laki - laki berkulit hitam itu melangkah. Ternyata dia mendapati Sulaiman masuk ke arah rumah Ali Zainal Abidin atau yang biasa dikenal dengan Ali Al Sajjad.

Dia pun mengutarakan niatnya untuk membeli budak tersebut. Ketika Sulaiman hadir dihadapan Said, dia langsung terpekik, "Benar, dialah yang saya inginkan. Wahai Ali, izinkan dia ikut saya."

Ali menyerahkan Sulaiman pada Said. Sulaiman tidak dapat mengelak keinginan Ali, dia berjalan mendekati Said. Tepat di hadapan Said, Sulaiman tertegun sejenak dan memandang Said sambil bertanya, "Saya ingin tahu, apa yang menyebabkan Tuan ingin memisahkan saya dari tuan saya."

Said menjawab, "Karena Allah telah memberimu keistimewaan sehingga hujan pun turun atas permintaanmu."

Jawaban itu membuat Sulaiman terperanjat. Diangkatnya kedua tangannya menengadah ke langit. "Ya Allah, rahasia saya dengan Engkau telah diketahui orang, Untuk itu, saya mohon, ya Allah, matikanlah saya sekarang dan bawalah saya ke sisi-Mu," doa Sulaiman sambil menangis.

Mendengar doa tersebut, Ali Zainal Abidin dan Said bin Musayyab menangis. Sehingga, karena merasa begitu bersalah, Said pun segera berlari meninggalkan rumah Ali. Namun tak lama kemudian Sulaiman telah meninggal dunia.

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak
Link :Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak

Artikel terkait yang sama:


Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Hujan Turun Berkat Doa Seorang Budak

0 comments:

Posting Komentar