Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur lebih jelasnya.

Ceramah Bersama - Sulaiman bin Mihrain Al A'masy dikenal sebagai ulama sederhana yang senantiasa menjaga wudunya. Setiap ia batal wudu, ia langsung mengambil wudu lagi. Dari kebiasan baik itulah ia akhirnya merasakan nikmat di dalam kubur. Berikut kisahnya....

Ilustrasi Berwudu ( Foto @U-Report )

Sulaiman bin Mihrain Al A'masy selalu tampil di depan manusia dengan pakaiannya terlihat begitu sederhana, bahkan dapat dikatakan teramat sederhana. Ketika seorang tabi'in menghadiri majelis, penampilannya menjadi perhatian banyak orang.

Sosok Sulaiman ini unik hingga sering kali membuat orang lain bingung, bahkan tidak sedikit pula yang meremehkannya. Pernah pada suatu ketika Sulaiman menghadiri majelis bersama Ibnu Abi Laila, semua pandangan orang tertuju kepada Sulaiman yang pakaiannya lusuh tak bernilai.

Salah seorang yang hadir di majelis itu bertanya kepada Ibnu Abi, "Wahai Ibnu Abi, kamu menghadiri majelis fikih dan membawa seorang yang seperti ini (berpakaian gembel) ?" tanyanya.

ULAMA SEDERHANA

Ibnu Abi menjawab, "Inilah guru kita, Sulaiman Al A'masy."

Setelah mendapatkan penjelasan dari Ibnu Abi Laila, seluruh peserta majelis menjadi tertunduk malu. Mereka merasa bersalah karena telah meremehkan sosok Sulaiman yang merupakan ahli hadis, yang telah menghafal kurang lebih 4 ribu hadis.

Sulaiman ini hampir tujuh tahun lamanya tidak pernah ketinggalan takbiratulihram rakaat pertama dalam shalat berjamaah. Juga beliau ini ada pada posisi terdepat alias shaf pertama dalam shalat berjamaah.

Berkenaan dengan ibadah shalatnya, Waki' bin Al Jarrah menggambarkan, "Hampir 70 tahun Al A'masy tidak pernah luput ikut takbirah al-ihram (dalam shalat berjamaah). Dan, aku menyertainya hampir dua tahun, dia tidak pernah luput meski satu rakaat."

Begitu pula dalam hal berwudu hampir tak pernah Sulaiman melupakan wudu jika telah batal wudunya. Bahkan, kalau ia tiba - tiba terbangun dari tidurnya dan tidak sempat mengambil air wudu, beliau selalu bertayamum.

NIKMAT KUBUR

Ulama kelahiran Thabaristan ini kemudian meninggal dunia pada usia 87 tahun, bulan Rabi'ul Awal tahun 148 Hijriyah. Diriwayatkan oleh Jarir. Dia berkata, "Setelah kematian Sulaiman, aku pernah melihatnya dalam mimpi, lalu aku bertanya kepadanya, "Wahai Abu Muhammad, bagaimanakah keadaanmu." Beliau mengatakan, "Kami selamat dengan pengampunan Allah SWT dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam".

Rupanya Sulaiman Al A'masy telah mendapatkan nikmat kubur karena sejumlah amal ibadahnya semasa hidupnya. Salah satunya adalah beliau selalu mempertahankan diri dalam keadaan suci dengan terus menjaga wudunya. Subhanallah.

Sulaiman bin Mihrain Al A'masy juga dikenal sebagai ulama yang paham Islam dan Allah pun menjaganya. Ibnu Al Madini memberikan kesaksian dalam ungkapannya, "Orang yang menjaga ilmu di antara umat Muhammad Saw dan enam. Untuk penduduk Makkah terdapat Amr bin Dinar, untuk penduduk Madinah ada Muhammad bin Muslim az-Zuhri, untuk penduduk Kufah ada Abu Ishaq As-Sabi'y dan Sulaiman bin Mihran Al A'masy, dan untuk penduduk Bashrah ada Yahya bin Abi Katsir dan Qatadah."

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur
Link :Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur

Artikel terkait yang sama:


Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Istiqomah Menjaga Wudu, Meraih Nikmat Kubur

0 comments:

Posting Komentar