Ilustrasi Surga ( Foto @U-Report ) |
Kekalahan di Perang BAdar membuat orang - orang kafir di Makkah (Quraisy), semakin berkeinginan untuk menghancurkan masyarakat muslim Madinah. Mereka kembali lagi pada tahun 5 Hijriyah dengan tiga ribu pasukan bersenjata lengkap. Kali ini, mereka berhadapan dengan 700 muslim di kaki gunung Uhud, di luar Madinah, yang kemudian dikenal dengan Perang Uhud.
Dalam peperangan itu, Rasulullah Saw terluka. Menurut sahabat bernama Shal, wajah Nabi Muhammad Saw terluka, gigi seri beliau patah serta topi perang beliau juga hancur. Farimah, putri Rasulullah Saw pun turut membersikan darah beliau. Dan, Ali bin Abi Thalib menuangkan air ke atas luka Nabi Muhammad Saw dengan menggunakan perisai.
"Astagfirullah, ayah saya terluka. Ya Allah, sembuhkanlah ayah saya agar umat Islam tidak mengalami kekalahan," kata Farimah sambil meneteskan air mata.
"Sabarlah, Farimah. Insya Allah ayah kamu akan segera sembut." Ucap Ali
"Wahai Farimah, kamu jangan menangis, ayah tidak apa - apa. Hanya luka ringan saja," tutur Rasulullah kepada putrinya.
Selain Rasulullah Saw yang terluka ada sekitar tujuh puluh pasukan muslim gugur, salah satunya adalah sahabat Sa'ad bin Rabi'. Ia mati syahid setelah tubuhnya ditembus 70 luka akibat tombak, pedang dan anak panas musuh.
MENCARI SA'AD
Zain bin Tsabit Ra menceritakan bahwa pada Perang Uhud, Rasulullah Saw menyuruhnya untuk mencari Sa'ad bin Rabi'. "Tahukah engkau diman Sa'ad bin Rabi' berada ? tanya Rasulullah kepada sahabat - sahabatnya.
"Aku tidak melihatnya, ya Rasulullah," jawab Zaid bin Tsabit.
"Kalau kamu bertemu dengannya, sampaikan salamku untuknya dan tanyakan kabarnya," tutur Nabi Muhammad Saw lagi.
Zaid pun terus melanjutkan peperangan. Dengan gagah berani, ia terus menebas tubuh lawan - lawannya. Namun, ketika tengah berperang itu, ia menemukan tubuh Sa'ad yang terbaring di tanah, Setelah didekati, tubuh Sa'ad bersimbah darah. Sa'ad mengalami 70 luka akibat tusukan tombak, sabetan pedang, dan lemparan anak panah. Meski demikian, Sa'ad masih hidup dan sadar.
"Wahai saaudaraku, sesunggunya Rasulullah telah mencarimu" ucap Zaid sambil menolong Sa'ad.
"Apa yang hendak Rasulullah katakan kepadaku ?" tanya Sa'ad kepada Zaid.
"Beliau mengirimkan salam kepadamu dan mengkhawatirkan kondisimu," Jawab Zaid.
TITIP PESAN
Sa'ad tersenyum kecil mendengar penuturan sahabatnya itu. Ia seolah tak menghiraukan luka - luka di sekujur tubuhnya. "Katakan kepada Rasulullah bahwa aku benar - benar telah mencium wangi surga," ucap Sa'ad tersenyum.
Tak hanya itu, Sa'ad juga menitipkan pesan kepada kaum Anshar agar jangan khawtair jika telah mengikhlaskan diri kepada Rasulullah Saw dan sesungguhnya mereka telah berada di ujung perjalanan. Setelah itu, Sa'ad mengembuskan napas yang terakhir. Yang mengagumkan, di saat - saat ajal menjemputnya, ia diberi kemudahan oleh Allah dengan bisa mencium wangi surga ketika nyawanya diangkat. Subhanallah, kisah tersebut diriwayatkan oleh Al Hakim dan Al Baihaqi.
0 comments:
Posting Komentar