Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada lebih jelasnya.

Ceramah Bersama - Muslimah mana yang tidak sedih kala suami tercinta pergi selama - lamanya. Begitu pula yang dirasakan oleh Siti Zubaidah. Namun kesedihan itu tak membuat dirinya terpuruk. Ia malah mendermakan hartanya untuk proyek kemanusiaan di Makkah.

Ilustrasi ( Foto @ceramah bersama )

Seseorang yang dikenang karena suatu amalan atau karya yang dikerjakannya. terlebih jika hasil karyanya tersebut memberikan manfaat kepada banyak orang. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh Siti Zubaidah yang memiliki nama sebenarnya Amatul Aziz, puteri Ja'far bin Abi Ja'far Al Manshur.

Zubaidah yang merupakan istri dari Khalifah Harun Ar Rasyid yang menikah sekitar tahun 165H. Sebagai istri raja, ia dikagumi karena memiliki kelebihan di atas muslimah lainnya pada saat itu. Di kenal sosok yang cerdas, bijak, setiap dan penyayang. Tidak jarang Khalifah Harun Ar Rasyid menerima nasihat dari istrinya, tak terkecuali ketika Harun Al Rasyid meminta pendapat terkait ketatanegaraan.

Kebahagiaan Zubaidah dan Khalifah Harun sempat terusik dengan datangnya hamba sahaya yang cantik dari Kisra. Hamba sahaya itu merupakan hadiah dari Raja Kisra yang diberikan secara langsung kepada Zubaidah.

Hal tersebut sempat membuat hati Zubaidah cemburu. Tapi, dia tetap sabar dalam kecemburuan seorangw anita. Kecemburannya itu lantas dibatasi dengan kesabarannya membimbing para hamba sahaya untuk mengaji Alquran. Dengan begitu, Zubaidah merasakan ketenangan dan kenyamanan hati saat mendengarkan ayat - ayat suci Alquran.

SEDIH ANAK SALING PERANG

Sayangnya, tak lama setelah itu, Khalifah Harun Ar Rasyid wafat. Kursi kekhalifahan langsung digantikan putranya, Al Amin. Namun yang menyedihkan, tampilnya Al Amin ditandai perang saudara dengan Al Ma'mun, adiknya sendiri. Perang itu terjadi karena hasutan dan fitnah dari luar kerjaan.

Duka yang mendalam semakin terasa, tatkala kedua adik-kakak tersebut bertarung hingga terbunuh salah satunya. Hati Zubaidah pun terguncang dan larut dalam kesedihan.

MEMBANGUN SALURAN AIR

Kesedihan Zubaidah akhirnya terobati setelah dia berulang kali melakukan ibadah haji ke Makkah. Dalam sebuah perjalanan hajinya, ia miris melihat para jamaah haji yang kesulitan memperoleh air di Makkah.

Melihat tersebut, Zubaidah bersumpah dengan tulus akan menyerahkan segala harta miliknya untuk proyek pengadaan air bagi penduduk Makkah dan para Jamaah haji. Zubaidah pun berdoa agar niatnya terkabul.

Ketika kembali ke Iraq, Zubaidah mengundang para arsitek untuk mendiskusikan rencananya. Dengan rancangan matang, dikirimlah arsitek dan para pekerja itu ke Makkah atas anggaran pribadi.

Proyek kemanusiaan itu akhirnya terkabul. Maka mengalirlah mata air dari Hunain ke Makkah Al Mukarramah. Begitu juga mata air Nu'am yang dialirkan ke Arafah. Suatu proyek raksasa yang dibangun secara pribadi untuk kemaslahatan umat manusia tanpa mengharap balasan. nama Zubaidah kemudian diabadikan dalam proyek saluran air itu sampai sekarang untuk mengenang jasa dan karyanya.

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada
Link :Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada

Artikel terkait yang sama:


Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Siti, Biayai Proyek Makkah Usai suami Tiada

0 comments:

Posting Komentar