Ilustrasi ( Foto @vebma.com ) |
Keinginan untuk dapat menunaikan umrah bersama - sama dengan keluarga sudah direncanakan jauh - jauh hari sebelumnya oleh Evi Wahyuningsih. Bersama dengan suami, kakak, dan kakak iparnya, serta ayahanda tercinta, Evi pergi ke Tanah Suci untuk beribadah umrah, 11 Februari 2014. Walaupun sempat mendapat musibah lantaran ibunda tercinta meninggal dunia. Evi pun akhirnya tetap berangkat ke Tanah Suci.
Pengalaman menunaikan ibadah umrah pada bulan Februari 2014 itu tidak akan pernah dilupakan. Betapa tidak, dirinya hampir saja kehilangan suara untuk selama - lamanya usai menjalankan shalat di Raudah. Beruntung, dirinya menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya dan langsung bertobat serta memohon ampun atas perbuatannya tersebut.
KEHILANGAN SUARA
Evi mengatakan bahwa dirinya benar - benar tidak sengaja melakukan kesalahan. Dirinya sempat mengumpat lantaran suasana yang tidak menyenangkan yang dialaminya di Masjid Nabawi usai shalat di Raudah pada hari Jumat. Pasalnya, dirinya sampai harus berdesak - desakan dengan banyak orang yang menunaikan shalat Jumat di Masjid Nabawi. karena merasa terdesak dan sempat tersikut oleh salah seorang jamaah, dirinya lantas mengumpat begitu saja.
"Ya, saya mengucapkan kata 'jiamput' khas orang Surabaya usai melaksanakan shalat sunah di Raudah karena berdesak - desakan saat hendak keluar dari Masjid Nabawi. Secara bertahap, suara saya pun lantas menghilang tanpa bisa mengucap sepatah kata pun," papar Evi
Evi mengungkapkan, dirinya sama sekali tak pernah mengalami kejadian sepert itu. Jika memang tak bisa bersuara, biasanya dikarenakan mengalami sakit radang tenggorokan. Itu pun masih bisa bersuara walaupun terdengar serak. Tapi, saat itu dirinya benar - benar kehilangan suara sama sekali dan mirip dengan orang yang menderita bisu.
"Saya sempat diingatkan oleh suami saya setelah mengumpat, namun hal tersebut terlambat. Akhirnya saya hanya bisa berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat persis seperti orang yang menderita bisu," ujarnya.
Evi menambahkan, semua pun heran dengan apa yang terjadi pada dirinya. Keluarganya pun tak menyangka bahwa dirinya akan mengalami hal seperti itu. Akhirnya, Ustad yang memimpin rombongan pun menyarankan agar dirinya bertobat dengan melakukan shalat Tobat atas kesalahan yang telah dilakukannya.
"Saya benar - benar menyesal dengan apa yang telah saya ucapkan." imbuhnya.
KEMBALI BERSUARA
Evi menuturkan, sesampainya di Makkah, rombongan pun bergegas menuju Masjidil haram untuk melaksanakan tawaf. Setelah menjalani semua rangkaian ibadah tawar, dirinya lantas memutuskan untuk shalat Tobat di depan Kakbah. Dirinya memohon ampunan dan menyesali dengan apa yang telah diperbuatnya.
"Subhanallah, suara saya pun lantas kembali dengan sendirinya secara bertahap pula seperti halnya saat kehilangan suara. Alhamdulillah, akhirnya orang - orang di sekitar saya pun tak perlu repot lagi menerjemahkan bahasa isyarat yang saya gunakan karena kehilangan suara," ujar Evi
Evi mengungkapkan, dirinya benar - benar tak menyangka bahwa sekecil apa pun perbuatan yang dilakukan selama di Tanah Suci akan mendapat balasan yang setimpal. Hal ini tentu menjadi pelajaran yang berharga bagi dirinya untuk dapat menaham emosi maupun amarah yang dialaminya. Akhirnya, selama sisa waktu yang ada pun digunakannya untuk beribadah dengan istiqomah dan khusyuk.
"Seperti halnya orang Surabaya kebanyakan yang lainnya, saya pun termasuk orang yang ceplas-ceplos saat bertutur kata. Hanya saja, saya telah diingatkan oleh Allah untuk dapat lebih sabar dan tidak mengucap kata - kaya yang tidak semestinya diucapkan," paparnya.
Evi menambahkan, sebagai seorang manusia tentu tak akan terlepas dari segala kesalahan dari perbuatan yang dilakukannya. Oleh karena itu, dirinya berharap agar dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik di kemudian hari. Pengalamannya selama berada di Tanah Suci menyadarkannya untuk dapat berbuat yang lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari - hari.
"Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun, di saat kita berbuah salah, maka sebaiknya langsung meminta maaf dan memohon ampun kepada Allah SWT terkait kesalahan yang telah diperbuat tersebut. Terlebih di saat mengalami kesalahan dengan orang - orang di sekitar kita, maka sebaiknya segera meminta maaf. Hal tersebut agar memudahkan kita dalam menjalani setiap aktivitas sehari - hari," pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar