Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji lebih jelasnya.

Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji

Sujanews.com —   Seorang calon haji, Murip, asal Lamongan tak berhenti berucap syukur saat melihat bus yang akan mengantarnya ke Bandara Juanda berada di hadapannya, di Asrama Haji Surabaya, Rabu (2/8). Nenek Murip adalah seorang pemulung.

"Alhamdulillah. Sebentar lagi saya berangkat ke Makkah hasil menabung sedikit demi sedikit. Mohon doanya," ujarnya ketika ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Jatim.

Nenek asal Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan menabung hasil memulung sampah serta memijat untuk kemudian mendaftar haji tujuh tahun lalu. Mbah Murip, sapaan akrabnya, mengaku memiliki keinginan untuk berangkat haji sejak usia 30 tahun, dan sejak saat itu mulai menabung mengumpulkan uang hasil dari mengumpulkan sampah.

Pada 2010, ia memberanikan diri mendaftar setelah uang tabungannya mencapai Rp 20 juta. Sejak saat itu, janda empat anak tersebut selalu menyisihkan uangnya setiap hari antara Rp 20-50 ribu hasil memulung sampah dan sesekali memijat orang.

Nama Mbah Murip pernah masuk sebagai daftar cadangan calon haji pada 2016, namun pada tahun ini namanya benar-benar masuk sebagai salah satu calon haji yang berangkat. Mbah Murip termasuk dalam daftar kelompok terbang (kloter) 18 dan masuk Asrama Haji pada 1 Agustus 2017, kemudian terbang ke Tanah Suci pada 2 Agustus siang.

Setiap harinya, Mbah Murip mengaku tak pernah lupa menyisihkan uang hasil kerjanya untuk anak yatim dan orang yang membutuhkan. Kendati demikian, ia mengaku selalu mendapat rejeki dan tak pernah merasa kekurangan, bahkan akhirnya bisa berangkat menunaikan Rukun Islam yang ke-5.

"Syukurlah rejeki selalu ada. Meskipun miskin, jangan lupa selalu beramal karena rejekinya akan bertambah," kata nenek berusia 70 tahun tersebut.

Mbah Murip yang mengenakan jilbab warna jingga dan batik seragam haji Indonesi mengaku nantinya selama berada di Tanah Suci, ia berharap doanya terkabul dan dihapus dosa-dosanya oleh Allah SWT dan mendoakan anak-anaknya.
"Semoga anak-anak hidupnya selalu diridhoi dan mereka juga bisa berangkat naik haji," ia berharap.  [Sujanews.com]





Sumber: republika

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji
Link :Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji

Artikel terkait yang sama:


Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cerita Nenek Murip, Pemulung yang Berangkat Naik Haji

0 comments:

Posting Komentar