Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Cara Agar Salat Tak Menjemukan

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Cara Agar Salat Tak Menjemukan semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Cara Agar Salat Tak Menjemukan memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Cara Agar Salat Tak Menjemukan memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Cara Agar Salat Tak Menjemukan ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Cara Agar Salat Tak Menjemukan lebih jelasnya.

Ceramah Bersama - Jika dilakukan tanpa niat dan pasrah, salat akan menjadi aktifitas yang menjemukan. Jika itu terjadi, maka manfaat salat, baik dari sisi ruhani maupun jasmani tak akan tercapai.

Ilustrasi Salat Khusyuk ( Foto @u-report )

Dikatakan oleh Ustad Abu Sangkan, tidak memungkiri selama ini salat dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi pelakunya, karena kebanyakan dari umat Islam tidak mengetahui dan merasakan ketinggian nilai spiritual yang ada di dalamnya.

Sering kali terbesit di dalam perasaan manusia dimana salat terasa menjemukan, tidak membuat hati lebih enak di saat membutuhkan pertolongan Allah SWT, atau salat sudah tidak lagi memiliki greget yang mampu mempengaruhi mental bagi pelakunya.

UBAH DOKTRIN

Semua kegelisahan tersebut, dikatakan Abu Sangkan, tercipta karena sejak kecil umat Islam tidak diajarkan bagaimana merasih rasa khusyuk. Saat kecil hanya disuruh menghafal bacaan salat dan gerakan - gerakannya saja, bahkan tidak sedikit guru di sekolah.

"Doktrin semacam itu harus diubah, tetapi mengubah doktrin yang sudah menjadi budaya masyarakat memang tidak mudah. Saya sering mendapatkan kesulitan untuk meyakinkan mereka bahwa salat khusyuk itu mudah. Tetapi masyarakat terlanjur menilai salat sebagai sebuah perintah, sebuah kewajiban yang tidak terelakkan," ucap Sabu Sangkan

Akibat doktrin yang keliru tiu, salat tidak menjadi sebuah kebutuhan (aksioma) untuk pribadinya, apalagi untuk meraih rasa khusyuk. Jika hal itu berlangsung terus - menerus, maka kejemuhan dan kebosanan akan menghampiri.

Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang - orang yang khusyuk" (WS Al Baqarah 2 : 45).

Ustad Abu Sangkan yang juga merupakan sarjana filsafat di UIN Jakarta ini menambahkan, Syariat Salat saat ini terlanjut menjadi bagian aktivitas yang menjemukan dan membebani sehingga seseorang akan merasa lega dan terbebas dari beban itu setelah mengucapkan salam di akhir salat.

Padahal jika mencontoh cara salat Rasulullah Saw, salat merupakan kenikmatan yang luar biasa. Nabi bersabda bahwa salat sebagai tempat istirahatnya jiwa dan tubuh," Wahai Bilal, jadikanlah salat sebagai istirahatmu".

Bahkan dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw mengatakan bahwa salatnya orang yang merasa terbebani hanya akan mendapatkan rasa capek dan lelah. "Berapa banyak orang yang salat namun hanya mendapatkan rasa capek dan lelah," (HR Abu Daud).

AKTIFKAN OTAK KANAN

Agar salat tak menjadi menjemukan dan membosankan, Ustad Abu Sangkan memberikan saran agar dalam melakukan salat jangan selalu menggunakan tata aturan otak kiri (hukum - hukum fiqih) yang kenyataannya adalah menghasilkan ketidaknyamanan dan rasa jenuh. Perasaan terpisah karena harus memenuhi logika hukum, sementara aktivitas otak kanan dibiarkan liar oleh karena telah berprinsip. "Agar khusyuk, otak kiri dan kanan harus selaras," katanya.

Padahal Rasulullah telah memperingatkan, bahwa di dalam salat, kesadaran spiritual (otak kanan) harus diaktifkan, yaitu merasakan kehadiran Allah dihadapan kita (ihsan). Hasilnya tentu akan sangat berbeda kalau dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan hanya memenuhi syarat rukunnya saja.

Pengguna otak kanan akan memahami dengan emosinya, bagaimana Allah hadir menyambut dan memberikan jawaban - jawaban atas permohonannya, serta mampu merasakan rahmat dan ketenangan yang mengalir secara langsung ke dalam hatinya.

Keadaan ini tidak akan bisa diterima oleh perhitungan logika, karena logika tidak memiliki alat ukur untuk menangkap sisi ini. Otak kanan bersifat intuitif seperti naluri berbisnis, naluri memimpin, naluri bertempur dan sebagainya.

"Jadi, jika selama ini Anda merasa tidak yakin bisa menjalankan salat secara khusyuk, kini saatnya untuk berupaya melakukannya. Jika telah berhasil melakukannya, bersiaplah untuk memetik manfaatnya."

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Cara Agar Salat Tak Menjemukan
Link :Cara Agar Salat Tak Menjemukan

Artikel terkait yang sama:


Cara Agar Salat Tak Menjemukan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Cara Agar Salat Tak Menjemukan

0 comments:

Posting Komentar