Ilustrasi |
Kini saatnya Rasulullah Saw berdakwah secara terbuka kepada semua orang khususnya penduduk Makkah yang sampai detik itu masih menyembah berhala. Rasulullah pun menyusun berbagai satrtegi untuk menarik simpati para penduduk agar mau memeluk agama Islam tanpa paksaan.
Strategi awal yang di lakukan Rasulullah Saw, mengumpulkan para penduduk ke bukit Shafa. Karena sudah menjadi tradisi bagi penduduk Kota Makkah, jika ada suatu hal yang penting, seseorang akan pergi ke bukit Shafa dan memanggil orang - orang.
PIDATO TERBUKA
Kala itu, para penduduk sibuk dengan pekerjaan masing - masing. Nampak dari kejahuan di bukit Shafa terlihat seseorang yang berdiri tegak di sana. Orang tersebut berseru, "Wahai orang - orang Quraisy, kemarilah ! Berkumpullah di sini ! Aku punya kabar penting !"" Orang - orang pun segera menuju Shafa dan menghampiri orang itu.
Siapakah orang yang ada di bukit Shafa itu ? Apa yang akan dikatakannya ? Orang - orang itu berlari dengan penuh rasa ingin tahu. Dan dalam sekejap, sudah banyak orang berkumpul di bukit Shafa.
Ternyata orang yang berdiri di puncak bukit Shafa itu adalah orang yang sangat mereka percayai. Dengan penuh semangat sekaligus bingung, mereka semua berteriak, "Muhammad ! Mengapa engkau mengumpulkan kami di sini ?"
Di depan orang - orang yang memperhatikannya, Rasulullah Saw mulai berbicara dengan suara yang mantap dan lantang, "Jika kukatakan pada musuh di balik bukit ini, berkumpul untuk menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku ! Jika kukatakan sebentar lagi mereka akan menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?"
Hingga saat itu, orang - orang itu belum pernah mendengar Rasulullah Saw berbohong. Serempak mereka menjawab, "Tentu saja kami percaya. Kau bisa dipercaya. Kau sama sekali bukan pembohong." "Kalau begitu dengarkan aku," kata beliau. "Allah itu satu. Tidak ada pencipta selain Dia. Aku adalah utusan-Nya. kalau kalian percaya dengan apa yang aku katakan, kalian akan masuk surga."
DILEMPAR BATU
Semua orang langsung terdiam. Mereka tidak mengira akan mendengar hal semacam itu. Sebagian besar mereka memercayai apa yang dikatakan Rasulullah Saw. Namun, beberapa orang yang berhati jahat menentang apa yang diucapkan oleh Rasulullah Saw. Penentang pertama adalah paman Abu Lahab. Abu Lahab terlihat merah padam. Ia kemudian memungut sebuah batu lalu melemparkannya ke bukit Shafa sambil berteriak, "Persetan denganmu. Kau kumpulkan kami disini hanya untuk itu ?"
Perilaku Abu Lahab ini sangat menyakitkan. Namun, Rasulullah Saw siap menghadapi tantangan semacam itu. Tugas yang diberikan kepada beliau sangat besar dan mereka yang ada di sekeliling beliau belum mengetahui kebenarannya.
Beliau tahu bahwa paman beliau, Abu Lahab, adalah orang yang kasar dan jahat. Beliau memandanginya dengan rasa kasihan, Rasulullah Saw kemudian meninggalkan tempat itu dengan pikiran tenang karena sudah menyampaikan ke-Esa-an Alllah SW kepada orang - orang, Dengan begitu, beliau sudah melakukan dakwah pertama beliau kepada orang - orang selain kerabat beliau sendiri.
0 comments:
Posting Komentar