Berbicara tentang Cara Cerdik Menangkap Pencuri memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Cara Cerdik Menangkap Pencuri memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.
AkuIslam.Id - Saat Kota Baghdad digemparkan dengan pencurian, segala tenaga dicurahkan untuk menangkap pencuri itu. Namun, semuanya gagal. Tinggal kemampuan Abu Nawas yang bisa diandalkan. Lalu, Bagaimana cara Abu Nawas bisa menangkap pencuri itu ?
|
Ilustrasi ( Foto @rmoljakarta.com ) |
Suatu hari, Kota Baghdad di gemparkan dengan pencurian di rumah seorang saudagar kaya raya. Uang sebanyak 100 keping dinar lenyap diembat maling. Nampaknya maling tersebut sangat profesional. Buktinya sudah banyak petugas yang mengejarnya, namun si maling tidak kunjung tertangkap.
Sang saudagar makin gusar, pasalnya dia sangat penasaran siapa yang telah mengambil uangnya itu. Tidak ada satu pun pertanda yang bisa dilanjutkan sebagai petunjuk untuk penyelidikan. Bahkan, meskipun telah mendesak pejabat setempat, namun tetap hasilnya nihil.
Akhirnya, sang saudagar membuat keputusan, membuat pengumuman, barang siapa yang mencuri hartanya, saat dia mau mengembalikan, maka pencuri tersebut mendapatkan hak 50%. Namun, meskipun sudah diberikan pengumuman itu, si pencuri tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Bahkan, si pencuri merasa aman karena tidak satu pun orang yang mengetahui ulahnya.
Tidak berputus asa, sang saudagar akhirnya membuat sayembara baru, barang siapa dapat mendapatkan seluruh harta tersebut. Tentu sayembara ini sangat menarik warga Baghdad. Banyak orang yang mendaftar. Termasuk pencuri itu sendiri.
Awalnya sang pencuri berniat meninggalkan kota tersebut dengan harga curiannya. Namun, dia berpikir, kepergiannya hanya akan membuka aibnya. Karena itu, si pencuri bertahan dengan ikut - ikutan menjadi peserta sayembara. Dia semakin merasa aman saat berkumpul dengan peserta sayembara. Dia yakin kedoknya tidak akan terbongkar.
TONGKAT AJAIB
Melihat hasil yang belum terlihat dari sayembara yang dibuka, sang saudagar akhirnya mendesak sang hakim untuk mendatangkan Abu Nawas. Namun Abu Nawas sedang keluar kota, yaitu Damaskus, untuk mendatangi undangan pangeran setempat. Semua harapan tertumpu pada Abu Nawas. Kasak kusuk begitu genjar di kalangan warga, menebak apakah Abu Nawas mampu menguak teka - teki tersebut. Sementara si pencuri hatinya menjadi ciut, dia mengetahui kemampuan Abu Nawas.
Keesokannya harinya, Abu Nawas datang dengan membawa banyak sekali tongkat. Kemudian dia membagikan kepada semua yang hadis saat itu. "Tongkat ini sudah saya mantrai, kalian bawa pulang. Besok bawa kembali ke sini, jika salah satu di antara kalian pencurinya, maka tongkat akan bertambah satu telunjuk, yang bukan pencuri tidak perlu khawatir," jelas Abu Nawas.
Kemudian warga pulang, si pencuri bingung bagaimana bisa lolos besok. Akhirnya setelah memeras otak, dia memutuskan untuk memotong tongkat tersebut sepanjang telunjuk jarinya. Benar, keesokannya semua warga berkumpul dan mengembalikan tongkat kepada Abu Nawas lagi. Saat menerima tongkat dari pencuri, Abu Nawas langsung menangkapnya karena tongkatnya menjadi lebih pendek. Kemudian dia diadili seadil - adilnya. Uang 100 dirham menjadi hak milik Abu Nawas. Namun, harta itu dibagikan ke fakir miskin, keluarga pencuri, serta keluarga Abu Nawas.
0 comments:
Posting Komentar