Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik lebih jelasnya.

MusliModerat.net - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengimabau pemuka agama di Indonesia untuk tidak terprovokasi isu-isu yang tidak jelas kebenarannya. Menjelang tahun politik, Pilkada serentak tahun 2018 dan pemilu presiden 2019, pihak-pihak tertentu telah memulai menggoreng isu untuk kepentingan politik mereka.  

“Tahun depan, ada tahun politik, pilkada dimana-mana, 2019 pilpres, goreng-gorengan sangat panas. Dari sekarang sadar ya, jangan sekali terprovokasi,” pintanya pada Sarasehan Lintas Agama bertema "Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antarumat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran" di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9).  

Ia meminta kepada pemuka agama Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, membiarkan proses politik berjalan sebagaimana mestinya, tapi jangan turut serta “menggoreng” dan terprovokasi  isu politik yang  kadang berbau SARA. 

“Sekali lagi, kita waspada menjelang tahun politik, pasti suasan akan panas,” tegas kiai yang pernah nyantri di Kempek, Lirboyo, dan Krapyak, serta 13 tahun di Arab Saudi itu. 

Menurut Kiai Said, saat ini Islam mengalami citra buruk yaitu dengan sebutan teroris. Padahal itu berawal dari perilaku segelintir orang. Sementara kalangan non-Muslim juga dituduh kafir oleh mereka.    

“Yang sana sebut Islam teroris, yang sini sebut sana kafir. Sekali lagi, mari kita baiat, berjanji di sini, untuk tidak terprovokasi, situasi politik apa pun,” lanjutnya. 

Ia menambahkan, pada masa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hidup, menurut dia, sepertinya masalah-masalah intoleranasi waktu itu sudah selesai. Para pemuka agama begitu sering bertemu, bertukar pikiran, dan membuat kesepakatan bersama. Sangat dekat sekali antara Islam dengan Hindu, Buddha, Katolik, Kristen dan Konghuchu. 

“Eh, ternyata sekarang, akhir-kahir ini terasa sekali ada ancaman ada intoleransi yang masif,” pungkasnya. 

Pada ksempatan itu, para pemuka agama menyampaikan deklarasi. Berikut isinya: 

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat berkomitmen untuk konsisten menjunjung toleransi antarumat agama dan senantiasa saling menghormati.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga Pancasila sebagai ideologi negara serta mengamalkan dalam keteladanan sikap.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final untuk bangsa dengan nilai-nilai kebinekaan sebagai acuan berbangsa dan bernegara.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat membangun ekonomi bersama untuk kesejahteraan umat menuju kemaslahatan warga yang makmur dan beradab.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga keseimbangan, menolak sikap intoleran menghilangkan kesenjangan sosial demi kemaslahatan berbangsa.

Jakarta, 27 September 2017.

(Abdullah Alawi/NU Online)

Info Artikel dan sumbernya

Judul :PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik
Link :PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik

Artikel terkait yang sama:


PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : PBNU Ajak Tokoh Agama Tak Terprovokasi ‘Gorengan’ Tahun Politik

0 comments:

Posting Komentar