Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion lebih jelasnya.

Reformasi, Arab Saudi Perbolehkan Perempuan Masuk StadionReformasi, Arab Saudi Perbolehkan Perempuan Masuk StadionMusliModerat.net -  Arab Saudi kini memperbolehkan perempuan untuk memasuki stadion nasional olahraga King Fadh untuk pertama kalinya. Peristiwa itu menandakan reformasi Arab Saudi sekaligus merayakan 87 tahun ulang tahun negara itu dengan sejumlah konser musik dan penampilan lainnya.
Festival itu diadakan oleh pemerintah Arab Saudi. Tujuannya untuk meningkatkan kebanggaan nasional dan kualitas warganya.

Melansir The Guardian pada Senin (25/9/2017), acara itu juga pertama kalinya memperbolehkan perempuan untuk menghadiri acara operet di Stadiun Riyadh. Kaum hawa juga diperbolehkan menonton konser di Jeddah yang menampilkan 11 musisi Saudi. Konser dimeriahkan oleh kembang api, akrobatik udara dan tarian tradisional.
Acara tersebut merupakan bagian dari program reformasi Saudi Vision 2030 yang dikeluarkan dua tahun lalu. Program itu merupakan diversitas ekonomi agar negara tersebut tidak bergantung pada minyak.

Pemerintah Saudi kini bergantung pada sektor baru yang mempekerjakan anak muda Saudi dengan lebih membuka diri kepada dunia.
Meski demikian, bagi negara yang menganut garis keras Wahabi itu --di mana larangan gender terjadi di tempat umum--, rencana memberdayakan perempuan masih menemui kendala.
Walau begitu, penguasa Saudi perlahan-lahan mulai melakukan reformasi pada area yang dahulu hanya marak 'dikuasai' oleh ulama. Seperti pendidikan dan hukum. Riyadh mulai membuka diri dengan mempromosikan identitas nasional yang mengurangi komponen agama.
Pemerintah Saudi juga merombak perayaan hari nasional. Sebelumnya pesta semacam ini akan dikritik oleh ulama karena tidak religius dan memalukan Islam.

Bendera Saudi dan papan reklame hijau yang kerap menampilkan wajah Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed pun berkurang semenjak akhir minggu ini. Kebiasaan itu digantikan dengan lampu-lampu benderang hijau di gedung bertingkat seluruh Riyadh dan Jeddah
Sejumlah perusahaan, dari operator telekomunikasi hingga toko furnitur, telah meluncurkan kampanye pemasaran bertema patriotik yang menawarkan diskon untuk liburan akhir pekan.
Badan pemerintah yang menyelenggarakan perayaan hari nasional tersebut, mengharapkan sekitar 1,5 juta orang Saudi menghadiri acara di 17 kota selama empat hari.
Vision 2030 reformasi dimaksudkan untuk menangkap hingga seperempat dari US$ 20 miliar yang dihabiskan di luar negeri oleh warga Saudi, yang terbiasa bepergian ke luar negeri untuk melihat pertunjukan dan mengunjungi taman hiburan di pusat wisata terdekat Dubai atau lebih jauh.
Acara akhir pekan ini, bagaimanapun, bebas untuk umum.

Tren keterlibatan perempuan di aktivitas publik di Arab Saudi telah muncul sejak tahun 2011. Tahun itu ditandai dengan dibolehkannya perempuan untuk masuk dalam Dewan Syura pemerintah. Setahun berikutnya, atlet perempuan Arab Saudi mampu terlibat dalam Olimpiade London 2012, menandai keterlibatan perempuan Negeri Para Raja untuk pertama kalinya pada pesta olahraga dunia itu.
Rencana kebijakan itu juga muncul sebagai alasan untuk melakukan diversifikasi lapangan pekerjaan dengan memasukkan perempuan sebagai tenaga kerja di Arab Saudi. Rencana diversifikasi itu muncul karena Negeri Para Raja berkeinginan untuk mengurangi dependensi pemasukan kas negara dari sektor minyak dan beralih ke sektor ketenagakerjaan.

Bagaimanapun, Arab Saudi masih menempati urutan bontot --yakni di urutan 141 dari 144 negara-- Global Gender Gap. Daftar yang diisukan oleh World Economic Forum itu mengurutkan seberapa besar tingkat segregasi gender di tiap negara dunia yang diukur berdasarkan partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan.[liputan6.com]

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion
Link :Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion

Artikel terkait yang sama:


Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pertama Kali, Arab Saudi Memperbolehkan Perempuan Masuk Stadion

0 comments:

Posting Komentar