Saya Indonesia, Saya Pancasila |
Jika indonesia dijadikan negara islam bukan tidak mungkin akan banyak perpecahan didalamnya, karena di indonesia terdapat 5 agama (Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu) yang selama ini hidup rukun berdampingan sejak jaman penjajahan sampai Indonesia Merdeka. Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara islam terbesar didunia. Dimana negara kita menjadi salah satu contoh toleransi beragama yang baik bagi negara lain.
Patut kita ketahui bahwa para pahlawan membuat pancasila juga berasaskan pada Al-Qur’an dan hadits, bukan semata-mata membuat saja namun sudah dirundingkan secara matang. Sebelum pancasila dibuat ada Piagam Djakarta, dimana di sila pertama menyebutkan “ketuhanan yang maha esa dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya” disini banyak pertentangan dan perdebatan, karena menurut para pemimpin umat kristiani di Indonesia timur hal tersebut membedakan antara umat islam dengan umat yang lain.
Mari kita analisis bersama perintah Allah SWT, baik di Al-Qur’an dan hadits yang ada didalam pancasila dari sila satu sampai lima :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa tuhan kita (umat islam) hanya Allah SWT yang menciptakan seluruh alam semesta dan isinya. Seperti dalam firman-Nya :
Artinya: “(1)Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. (2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. (4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"”. (Q.S. Al-Ikhlas: 1-4)
Sudah sangat jelas penjelasan pada surat Al-Ikhlas dimana Allah itu Esa (satu), Dia yang menciptakan segala sesuatu yang ada semesta ini. Dan kebadanya juga kita beribadah, tidak ada dzat yang lebih kecuali Allah SWT, seperti hadits riwayat muslim yang berbunyi :
“Barangsiapa yang mati dan ia mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah, maka ia masuk Surga.” (HR. Muslim (no. 26) dari Sahabat ‘Utsman RA).
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
setiap individu manusia merupakan warga negara yang sama antara satu dengan yang lain, dimana ia mempunyai hak yang sama dan tanpa membedakan individu satu dengan yang lain. Seperti dalam firman Allah SWT :
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. An-Nisa’: 135)
3. Persatuan Indonesia
Di indonesia dihuni oleh 262 juta jiwa yang terdiri dari lebih dari 1.300 suku yang ada di indonesia yang dimana kita bersatu dengan perbedaan yang ada. Sesuai dengan firman Allah dalam surat hujurat : 13,
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(Q.S.Al-Hujurat:13).
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Dalam kehidupan, pastilah ada seorang pemimpin guna bisa berjalannya kehidupan, tanpa adanya pemimpin dan aturan yang dibuat secara mufakat maka dalam dunia ini akan banyak perpecahan, maka pentingnya pemimpin yang bijaksana yang mengutamakan mufakat dalam memutuskan segala sesuatu, yang tercantum dalam Al-Qur’an surah asy-syuro:38
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. (Q.S. Asy-Syuro:38).
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Setiap warga negara tidak seluruhnya pada tingkat ekonomi yang sama, namun negara mempunyai tugas dimana mensejajarkan ekonomi dengan memberi bantuan setaip warga negara yang membutuhkan dengan adil dan merata. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S. An-Nahl: 90)
Demikian kajian tentang Pancasila sebagai wujud khilafah sesungguhnya, yang notabene seluruhnya ada pada syariat islam, hanya saja bahasa yang dipakai lebih universal agar tidak menciderai saudara kita yang berbeda agama.
Artikel Diatas adalah kirim dari Sahabat AkuIslam.ID, yang mana profilnya bisa kalian lihat pada gambar di atas....
0 comments:
Posting Komentar