Kajian ,Alkisah Serta Teladan Dalam Islam yang patut untuk dicontoh

Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh

Pembaca Paper Islam yang budiaman, Selalu ikuti kajian dan berita dalam portal ini, dan semuaga saja bisa membawa keberkahan dan kemanfaatan buat anda semua. Yang mana Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh semoga saja info atau kabarnya dapat menambah wawasan buat anda. Adapun berita yang mungkin membutuhkan tabayun atau klarifikasi dari orangya laangsung ada baiknya anda temukan sumber-sumber yang primer dalam mencari kebenaranya.

Berbicara tentang Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh memang menarik unutk disimak apalagi sudah banyak para pakar yang susah menelusurinya. Namun apakah ini mungkin untuk ditelusuri atau tidaknya kembali ke pembaca yang budiman sekalian. Kejadian yang berkaitan dengan usaha atau tindakan untuk Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh memang sesuatu yang nyata adanya.Hal ini terbukti dengan keberadaanya memang ada disekitar kita.

Untuk lebih detailnya tentang Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh ini, kita bisa lihat ulasan berikut ini dan perhatikan tiap kata dan kandunganya.Santai saja dalam menanggapunya , jangan terlalu serius karena semua ini tidak ada maksud apa kecuali sebagai infromasi dan hiburan semata.Silahakan baca Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh lebih jelasnya.

AkuIslam.ID - Subekti, Usianya 45 tahun dan memiliki 2 anak; lelaki dan perempuan. Yang lelaki berwajah ganteng dan imut. Sementara yang perempuan cukup manis dan enak dipandang. Dia kelahiran luar Jawa. Namun, sejak muda dia sudah merantau dan hidup sukses hingga berkeluarga.

Ilustrasi

Singkat cerita, Subekti pun membeli rumah di sebuah perumahan Bogor. Rumah itu dibeli dengan cash. Maka, tak terbayang betapa cukup suksesnya dia. Maklum, ia baru saja diangkat sebagai manager sebuah perusahaan. Ia menggantikan manager sebelumnya yang dipecat karena ketahuan melakukan tindakan korupsi, yang merugikan ratusan juta uang perusahaan.

Sebagai tanda syukur, ia pun mengadakan pengajian di rumahnya dengan mengundang banyak warga. Banyak yang datang ke sana untuk mengucapkan selamat. Acara diselenggarakan dengan cukup sukses karena ustadz yang diundang untuk berceramah juga datang mengisi tausyiah.

Subekti termasuk orang yang supel. Ia mudah bergaul dengan siapa saja. Ia juga gemar berolahraga hingga memudahkannya untuk mendapatkan kawan baru di tempat-tempat yang berbeda. Di samping itu, ia juga orang yang cukup dermawan; ringan tangan terhadap kawan atau tetangga yang membutuhkan.

Terhadap anak dan istrinya, Subekti juga tampak begitu menyayangi dan melindungi. Tetangga rumah menganggap mereka adalah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah. Rumah punya, duit banyak, dan kendaraan juga ada. Sebab, ke mana-mana mereka selalu menggunakan kendaraan roda empat.

Namun, di tengah kebahagiaan rumah tangga yang mereka rajut, Subekti ternyata tidak kuat goda rayuan setan. Ia berhasil terjebak rayuan seorang wanita cantik yang selalu kesepian karena ditinggal suami pergi bekerja. Sebut saja namanya Alia. Wanita ini memang terkenal sebagai penggoda; dan lingkungan sekitar rumahnya sudah mengetahui akan hal ini. 

Hanya saja, para suami tidak ada yang tergoda atau terjebak dengan rayuannya. Ia sebenarnya sudah menikah dan punya anak, tetapi mereka jarang punya waktu bersama. Suami kerja malam dan pulang pagi. Saat ada di rumah, istri langsung pergi lagi karena ia juga bekerja. Jadi, tidak ada waktu untuk bersama. Dengan kata lain, kebutuhan biologis Alia tidak terpenuhi dari suaminya.

Kondisi inilah yang membuat Alia "gelap mata" terhadap lelaki yang dianggapnya ganteng di perumahannya. Ia pun seringkali pasang aksi untuk menggoda, baik dengan cara langsung maupun tidak langsung. Parahnya, dari sekian lelaki yang digodanya, Subekti akhirnya tidak tahan juga. Ia berhasil termakan rayuan dan kecantikan Alia.

Sejak itu, mereka terus melakukan "pertemuan" di tempat-tempat privat, meski pada bulan puasa sekalipun. Perselingkuhan mereka sebenarnya tidak diketahui oleh banyak orang. Sebab, mereka melakukan hubungan haram itu di luar perumahan dan jauh dari pantauan orang-orang yang dikenalnya.

Namun, entahlah, tiba-tiba ada tetangganya yang lain mengadu ke istrinya bahwa suaminya telah berselingkuh dengan Alia. Anehnya lagi, sang istri lebih percaya pada ucapan sang tetangga itu. Selidik punya selidik, ternyata sang suami memang pernah punya riwayat berselingkuh dengan wanita lain sebelum ia membeli rumah di perumahan itu. Maka, ketika hadir lagi informasi tentang perselingkuhan suaminya, ia pun langsung mempercayainya.

Usai pulang kerja, sang suami pun di interogasi oleh sang istri; apakah benar seperti yang dikatakan oleh tetangganya bahwa ia telah berselingkuh dengan Alia? Tentu saja, Subekti mengelak. Meski ia melakukannya, ia pantang berkata jujur kepada istrinya. Namun, karena sang suami punya riwayat pernah berselingkuh sebelumnya, sang istri pun tidak percaya. Pertengkaran pun tak bisa dielakkan lagi. Sejak itu, saban hari mereka selalu bertengkar. Bahkan sang istri kadang ditendang dan dicekik lehernya, meski tidak membuatnya terluka.

Subekti juga tidak mengakui hal itu kepada suami Alia bahwa ia telah menyelingkuhi istrinya. Dan anehnya lagi, Subekti mengintimidasi suami Alia bahwa ia akan membunuhnya jika ia dituduh sesuatu yang tidak pernah ia lakukan. Suami Alia pun kecut nyalinya dan lebih membiarkan waktu saja yang kelak menjawabnya.

Seiring waktu, akhirnya, teka-teki itu terjawab sudah. Perselingkuhan mereka akhirnya tak bisa ditutup-tutupi lagi. Meski Subekti mengaku ke setiap orang bahwa ia tidak melakukannya, tetapi akhirnya ia tak kuasa juga menutup aibnya sendiri. Hal itu bermula dari keinginannya mencari kontrakan lantaran ia tidak ingin menempati rumah yang dibelinya. Dan kabar yang terhembus bahwa Alia kerapkali mendatangi kontrakan di mana Subekti tinggal.

Kadung diketahui orang, Subekti akhirnya menikahi Alia setelah sebelumnya diceraikan oleh suaminya. Mereka tinggal di kontrakan itu. Sementara rumahnya tetap ditempati istrinya, hanya saja hendak dijual oleh Subekti. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Itulah yangd ialami Wahdah, istri Subekti, Ia diselingkuhi oleh suaminya, tetapi rumahnya hendak dijual juga karena surat-surat rumah itu sudah diambil sang suami.

Wahdah pun benar-benar hancur hatinya. Kebahagiaan rumah tangga yang sudah ia rajut bertahun-tahun akhirnya kandas juga. Dengan membeli rumah di sebuah perumahan, ia berharap bahwa kehidupan rumah tangganya menjadi lebih bahagia dan penuh berkah. Namun, justru itu menjadi awal petaka dari kehidupan rumah tangganya. Kini, ia tinggal mengais sisa-sisa penyesalan yang pernah dibuatnya.

Bagaimana dengan kedua anaknya? Yang lelaki dibawa oleh bapaknya, sedangkan yang perempuan ikut sama ibunya. Namun, Allah juga Maha Melihat. Usai perselingkuhan yang dilakukannya, karier Subekti di kantor berantakan. Ia pun sering ditegur pimpinannya. Karena terus-menerus berantakan, akhirnya, jabatan Subekti sebagai manager dicopot dan diganti orang lain.

Segala fasilitas kantor pun diambil kembali, seperti mobil dan sebagainya. Bahkan, gajinya yang besar pun dipotong lagi dan ia kembali menjadi karyawan biasa di perusahaannya. Kini, nasibnya berbalik. Orang yang dulu menjadi anak buahnya berbalik menjadi bosnya. Dan dia sendiri, sekarang selalu menggunakan motor untuk bepergian.

Demikian kisah pilu yang terjadi pada rumah tangga Subekti. Akibat perselingkuhan, rumah tangganya menjadi hancur. bahkan, dalam hitungan hari, jabatannya sebagai manager langsung dicopot oleh Allah. Lalu, apakah kita mau melakukannya?

Tentu saja tidak. Harta, tahta dan wanita memang indah. Tetapi, keindahan itu akan menjadi buruk atau petaka jika kita menggunakannya untuk hal-hal salah. Salah satunya adalah seperti yang diperbuat Subekti di atas. Semoga kita bisa belajar dari kisah ini. Amin.

Info Artikel dan sumbernya

Judul :Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh
Link :Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh

Artikel terkait yang sama:


Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Nasib Nahas Lelaki Peselingkuh

0 comments:

Posting Komentar