Karena itu, Jokowi meminta kepada para tim kampanye nasional (TKN), relawan dan juga pendukungnya jangan terlena dengan hasil survei tersebut. Melainkan untuk tetap bekerja keras untuk bisa mengajak masyarakat memilihnya di Pilpres 2019 mendatang.
"Semuanya harus kerja keras, jangan terlena dengan yang namanya survei. Semua harus tetap kerja," ujar Jokowi usai memberikan arahan di Rakernas TKN, Hotel Empire Palace, Surabaya, Jakarta, Minggu (28/10).
Jokowi melanjutkan, survei elektabilitas dirinya harus bisa menjadi pelecut bagi tim kampanye untuk bisa menghadirkan yang lebih baik ke masyarakat. Misalnya apa saja yang masih dianggap kurang, kemudian diperbaiki dan menjadi bahan evaluasi.
"Survei itu harus menjadi koreksi, mana yang kurang itu menjadi evaluasi, kemudian mana yang harus diperbaki dan korensi bagi seluruh tim," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, hasil survei ini jangan sampai membuat jumawa. Karena apabila telah merasa puas diri, maka bisa membuat terpeleset dan menjadi salah langkah.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini lantas mencontohkan pada Pilpres Amerika Serikat 2016 silam. Saat itu elektabilitas yang unggul adalah Hillary Clinton berdasarkan survei. Namun semuanya berubah dengan seketika akibat Hillary Clinton merasa jumawa sehingga terbuai dengan elektabilitas yang didapatkannya.
"Nah momentum itu dimanfaatkan oleh Donald Trump, sehingga berhasil menyalip dan menjadi pemenang di Pilpres Amerika Serikat," ujar JK. [Sujanews.com]
Sumber:
0 comments:
Posting Komentar